Sunday 3 July 2016

Kapan mau nulis lagi?

Kalo pikiran saya lagi kena sama pertanyaan itu, rasanya tuh ya, udah punya banyak target malah banyak yang gak bisa saya lakukan secara konsisten.

Yep.

Gak konsisten. Buktinya? Liat aja di blog ini. Tulisannya banyak yang random, waktu postingnya juga super random.

Menulis termasuk kemampuan yang paling banyak membutuhkan energi, menurut saya. Tapi segala ciri bisa dengan mudah ditemukan, bagaimana seseorang berpikir, ketertataan pemikiran, keteraturan alur, bisa terlihat dari tulisannya. Minat yang dimiliki seseorang juga bisa terlihat dari topik-topik yang dipilih.

Entah ini sebagai suatu keberuntungan atau kesialan, saya termasuk orang yang super random dalam menulis, di saat senggang rasanya lebih mudah menulis untuk mencurahkan apa yang saya sukai dan apa yang benar-benar saya pikirkan. Makanya topiknya random. Yang review buku ada, make up ada, tapi saya sendiri gatau sebenernya saya pengen konsisten dimana sih, karena pada dasarnya saya suka menulis hanya untuk kesenangan. Misalnya lagi suka karokean, pasti topiknya karokean. Atau lagi suka sama games terbaru, sudah pasti saya bakal baca seluk beluknya di wikia dan kalo sempet dan lagi mood pasti saya tulis juga review nya.

Pernahkah terbersit keinginan untuk menulis secara konsisten supaya bisa produktif?
Of course saya pengen dong.
Tapi dengan kebiasaan minat random dan mood random ini sepertinya rutinitas saya nya yang harus diperbaiki sebelum bisa fokus pada satu topik tertentu.

Ngomongin soal topik, saya tertarik banget sama topik gender yang fokus sama pedagogik. Jarang loh buku yang bisa ngebahas hal itu. Terbukti waktu saya ngerjain skripsi susah banget cari sumber berbahasa indonesia tentang pendidikan berbasis gender. Padahal seru. Aselik. Jadilah sumbernya kebanyakan full english which means otak saya berproses lebih banyak dibanding baca sumber berbahasa indonesia dan sering banget bikin saya kelaparan gara-gara mikir keras. Rata-rata topik gender ngomongin soal kesetaraan, ya itu betul, arahnya pasti ke sana. But ya, belum ada yg konsen ke arah pendidikan secara mendalam. Kebanyakan ngomongin penindasan terhadap perempuan dan dominasi laki-laki, padahal yang saya pengen tuh justru pendidikan yang berfokus pada kebutuhan gender. Laki-laki dan perempuan jelas tercipta dengan sangat berbeda secara fisik, maka dari itu akan mempengaruhi kebutuhan secara sosialnya juga untuk bisa hidup bermasyarakat. Kebutuhan tersebut salah satunya kan bisa diimplementasikan dalam pendidikan. Nah, saya pengen itu, rinci, jelas, dan aplikatif gitu.

Jadi, kapan mau mulai nulis lagi?

No comments:

Post a Comment