Sunday 29 June 2014

Catatan Harian 29 Juni 2014



Cukup banyak hal yang bikin saya mumet akhir-akhir ini sebenernya. Tapi ya itu harus dihadapi dengan baik. Mengeluh itu wajar, yang penting nggak keterusan. Maksudnya harus ada tindak lanjutnya gitu. Bentuk tindak lanjutnya setelah keluar unek-unek ya jangan ngeluh misalnya yang paling sederhana. Syukur-syukur kalo bisa mengubah pola pikir dan sikap supaya bisa menjalani hidup dengan semangat lagi.

Disini saya ingin cerita tentang hal yang cukup membikin hati saya nggak enak. Ini bukan pertama kalinya juga. Udah bosen juga ngalemin kayak gini terus. Kapan coba bisa berhenti terjadi seperti ini? Saya juga gak tau. Saya sadar bahwa hal ini nggak bakal baik kalau keterusan. Hubungan pertemanan bisa terancam. Silaturahmi bisa jadi kaku. Kan nggak enak ya?

Berawal dari kegiatan rutin mingguan : Kumpul di Basecamp

Biasanya juga emang ke basecamp tiap hari minggu. Sekitar jam 11an lah saya berangkat, dijemput sama pacar saya, Jun. Pas tadi lagi siap-siap dan pake kerudung, saya merasa cukup bosan juga dengan style berkerudung saya yangt standar dan gitu-gitu aja. Kayak setelan kuliah cuma nggak pake topi ciputnya gitu.

"Asa bosen eung ditiung teh kieu wae (Berasa bosen deh pake kerudungnya gini-gini aja)", kata saya. Lalu saya beranjak ke kamar dan menggunakan style ala hijaber yang biasa saya lihat kalau saya main ke mall. Setelah siap-siap, berangkatlah kita (saya dan pacar saya) ke basecamp. Sesampainya disana, belum ada siapa-siapa. Akhirnya saya main game di laptopnya Jun. Lama kelamaan datanglah satu persatu teman-teman dari komunitas saya. Salah satunya X. Ya sebut saja X.

Awalnya dia biasa-biasa saja nyapa saya. Saya juga menanggapi seperti biasanya. Sempat ngobrol dikit dan terpisahlah. Saya di dekat pintu dan dia di dalam ruangan. TIba-tiba saja ketika saya coba mengobrol lagi dengan X, entah kenapa tiba-tiba saja sikap X berubah.

Lah kenapa? Salah saya apa?

Ya sudah ceritanya saya cuekin saja. Nanti juga kalau dia pengen ngobrol, pasti nanya gitu. Begitu saya pikir.

Saya pun mulai bosan bermain game di laptopnya Jun. Berhubung ada koneksi internet, saya buka facebook di laptop Jun dan TRET di timeline ada foto X menggunakan hijab dengan warna yang sama persis dengan kerudung yang saya pakai meskipun dengan style kerudung hijab yang berbeda (PS. X ini biasanya nggak pakai kerudung).

Oh... saya mulai ngeh dan mulai ingat apa yang pernah dia ceritakan.

Dia pernah cerita. Dia nggak terlalu suka sama Y. Selain beberapa alasan yang dia paparkan, salah satunya karena style rambut Y menurut X itu mengikuti style rambut X di minggu lalu dan dia nggak suka.

Mungkinkah karena alasan itu juga.... dia berubah sikap jadi tidak mengenakkan seperti itu? Gara-gara kerudung yang saya pakai?
Masya Allah...

Haduh, hari pertama puasa mengalami hal seperti ini. Rasanya gimana gitu ya. Saya nggak ambil pusing. Akhirnya saya putuskan untuk pulang saja. Saya udah coba tanya ke X kenapa, coba ngobrol dengan X masih juga seperti itu. Kesel juga ya tapi sabarin aja daripada puasanya batal?

Sesampainya di rumah saya merenung atas kejadian itu.

"Lain kali kalau ada orang lain yang style nya sama, jangan digituin. Harus bersyukur malah karena style kita jadi inspirasi buat orang lain"

Begitulah yang saya pikir. Kejadian ini bukan pertama kali dan bukan kepada saya saja. Memang harus ada yang mengingatkan supaya dia nggak bersikap seperti itu. Tapi saya sadar, bukan saya orangnya dan saya yakin ada orang lain yang bisa lebih baik mengingatkan dia, seseorang yang kata-katanya bisa dia dengar dengan baik. Tentu saja berdasarkan pengalaman berkali-kali juga, bukan perkiraan semata.

No comments:

Post a Comment