Sunday 15 September 2013

Cerita Favorit di Hakkenden : Aku Sayang Ibu



Okeeee, berhubung inti cerita Hakkenden sudah saya sampaikan di tulisan saya sebelumnya, sekarang saya tulis nih, spesial, cerita favorit saya di season 2 episode 8. Intinya tentang kasih sayang seorang anak kepada ibunya.

Di daerah Iikura, ada seorang anak yang menghilang. Namanya Akihiko. Satu tahun kemudian, dia kembali ke desa dengan keadaan yang sama pesis seperti sebelum dia menghilang dalam arti fisiknya. Usianya, 12 tahun dan dia adalah siswa kelas 6 SD di Iikura. Namun, ada banyak hal aneh terjadi pada dirinya semenjak dia kembali. Shino diminta Satomi-sama untuk mengetahui apa yang terjadi. Selain itu, ada kemungkinan bahwa dia adalah pemilik manik-manik ke delapan. Shino diminta untuk memastikan hal tersebut. Berangkatlah Shino dan Sousuke ke desa tersebut.

Shino menyamar menjadi anak yang sedang menjalani pengobatan di Iikura. Tidak ada yang curiga apa pun pada Shino saat ia menyamar menjadi anak SD kelas 6 *Lha iya tho, dia kan berusia 18 tahun tapi berbadan 13 tahun -_- *. Kelas 6, kelas yang sama dengan Akihiko. Shino sebangku dengan Shinobu yang merupakan Ketua Kelas. Shinobu cukup banyak membantu Shino untuk beradaptasi di sana..

Pertama kali melihat Akihiko, Shino *dengan kemampuan rohnya* merasakan keanehan dan perbedaan pada anak tersebut, seperti Akihiko itu bukan manusia, namun Shino belum bisa memastikannya. Dari Shinobu, Shino mengetahui bahwa setahun lalu Akihiko menghilang di gunung saat sedang mencari akar bunga lonceng. Buat apa tuh? Ternyata untuk mengobati ibu Akihiko yang sakit-sakitan dan selalu batuk-batuk. Akhirnya, ibu Akihiko pergi ke rumah sakit ibu kota untuk menjalani pengobatan. Akihiko sangat menyayangi ibunya dan ingin ibunya sembuh lalu memutuskan untuk mencari bunga itu. Berkali-kali ia gagal, ibunya tahu akan hal itu. Namun Akihiko tak pernah menyerah. Selain itu, rupanya ibu Akihiko sangat menyukai keindahan bunga lonceng.

Setiap hari, Shinobu-lah yang bertanggung jawab atas Akihiko selama di sekolah. Hal itu bukan tanpa alasan. Akihiko sering bertingkah aneh bila ditinggal sendirian seperti minum air comberan atau tertidur di atap sekolah. Awalnya Shinobu sempat kerepotan dibuatnya, namun dengan sabar Shinobu tetap mendampingi Akihiko *benar-benar Ketua Kelas yang baik yah*. Di tempat lain, Sousuke sedang berbincang dengan neneknya Shinobu. Neneknya Shinobu mengatakan agar Sousuke melarang Shino keluar saat malam. Saat akan mengatakan alasannya, nenek itu membatalkan untuk mengatakannya dan membenarkan perkataan Sousuke, mungkin ada hewan buas. Logis ya? Padahal, nenek Shinobu khawatir Shino akan diculik oleh roh gunung karena konon roh gunung sangat menyukai anak kecil, yang unyu-unyu gitu *aduh bahasanya xD*.

Saat hendak pulang sekolah, Shinobu meninggalkan kelas untuk sesaat sebelum akhirnya kembali untuk pulang bersama Akihiko dan Shino. Di kelas hanya ada Shino dan Akihiko. Shino memandang Akihiko namun pandangan Akihiko tetap pada jendela, oke oke, keluar jendela lebih tepatnya. Shino heran, sejak ia masuk ke kelas hingga saat itu, Akihiko tidak berbicara sepatah kata pun. Dan keanehan pun terjadi, tiba-tiba jendela bersinar dan tampak jelas ada tanaman rambat. Shino sadar itu adalah kekuatan roh. Shino masih belum bisa memastikan apakah Akihiko adalah tubuh yang menjadi wadah bagi roh seperti dirinya atau bukan. Ketika tiba-tiba Shinobu masuk kelas, semua tanaman menghilang dan situasi kembali seperti semula, seperti tak ada apapun yang terjadi.

Dalam perjalanan pulang. Shinobu bercerita mengenai keanehan Akihiko lainnya seperti selalu haus. Yah, dalam konteks yang nggak normal tentunya. Sebelum ke rumah Shinobu, mereka mengantar Akihiko pulang terlebih dahulu, barulah mereka pulang. Selama berada di Iikura, Shino menginap di rumah Shinobu. Hal itu tentunya menjadikan mereka semakin dekat sebagai teman. *Bukan maho ya ! *

Di rumah Akihiko, ayah Akihiko begitu stres. Wajarlah, istrinya lagi sakit nan jauh di ibukota, lha ini anaknya, anak satu-satunya jadi super duper aneh. Nggak pernah ngomong sepatah kata pun, nggak pernah makan sama sekali, cuma minum terus. Ayah Akihiko marah-marah, tapi Akihiko tetap dengan sifat dinginnya.

Keesokan harinya, Shino sekolah lagi. Hal itu sebenarnya sangat menyebalkan bagi Shino. Tapi mau bagaimana lagi, namanya juga lagi melaksanakan misi. Saat sedang naik tangga dengan Shinobu dan Akihiko, tiba-tiba Akihiko yang berada di belakang Shino hampir terjatuh. Dalam waktu yang supercepat itu, Shino melihat dengan jelas di mata Akihiko, bunga lonceng yang dimaksud. Dan entah mengapa, tiba-tiba Akihiko jadi basah kuyup tanpa alasan yang jelas. Saat pulang sekolah pun, sambil menunggu Shinobu, tiba-tiba Akihiko menumbuhkan pohon. Shino yakin, pohon itu adalah roh. Ketika Shinobu datang, pohon itu kembali menghilang. Akihiko terus terbayang oleh kenangan tentang ibunya, betapa ia merindukan ibunya. Masih jelas di benaknya, saat ibunya batuk tanpa henti, tampak tersiksa dan saat berpisah dengan ibunya yang pergi ke rumah sakit ibukota untuk menjalani perawatan medis.

Shino semakin penasaran dengan bunga lonceng itu. Akhirnya usai sekolah, bersama Sousuke dan Shinobu, ia memutuskan untuk mencari bunga lonceng tersebut. Shino begitu tak sabar sehingga tidak mendengar penjelasan Sousuke bahwa saat itu bukanlah saat musim bunga lonceng mekar di gunung. Shino terus berlari mencari bunga lonceng dan akhirnya melihat sebuah sinar yang sangat terang. Shino terus berlari menuju sinar tersebut.

Di rumah sakit ibukota, ibu Akihiko sedang mengemasi barang-barangnya. Ia begitu bahagia karena akhirnya ia bisa sembuh dan diperbolehkan dokter untuk pulang ke kampung halamannya. Itu berarti dia bisa bertemu dengan suaminya dan terutama Akihiko, anak yang sangat dia sayangi. Setelah melewati perjalanan begitu jauh, sampailah ia di rumah. Ayah Akihiko begitu bahagia mengetahui istrinya sembuh. Ia sempat khawatir, namun sang istri meyakinkannya untuk tidak khawatir karena dokter mengatakan istrinya tersebut sudah sembuh. Ibu Akihiko sangat ingin segera menemui anaknya, Akihiko. FYI, sang ibu tidak tahu sama sekali tentang kejadian hilangnya Akihiko selama satu tahun dan kembali dengan kondisi yang nggak berubah sama sekali.

Akihiko sedang duduk termangu di belakang rumah, di teras, memandangi bunga lonceng yang ia tanam dan terus berharap ibunya segera kembali. Dan benar, ibunya kembali. Ibu Akihiko begitu terharu dan bahagia bisa kembali melihat anaknya. Untuk pertama kalinya sejak dia menghilang di gunung, Akihiko berbicara. "I..bu..," katanya terbata-bata. "Ya, ibu pulang," kata ibunya dengan lembut sambil memegang pipi Akihiko. "Apa kau sudah lupa dengan wajah ibumu setelah lama tak bertemu?" tanya sang ibu. "Tidak, tak pernah melupakannya. Tak mungkin aku melupakannya," jawab Akihiko. Lalu Ibu Akihiko memeluk Akihiko. Akihiko membalas pelukan ibunya. "Ibuku..." katanya. Sang ayah, ya ayahnya Akihiko, kaget melihat anaknya tiba-tiba kembali berbicara. Dia merasa bahagia dan merangkul keduanya dalam satu pelukan. Saking bahagianya, ayah Akihiko hingga menangis. Akihiko pun bertanya tentang penyakit ibunya dan ibunya mengatakan,"Aku sudah sembuh semenjak aku bisa melihat wajahmu, Akihiko. Jadi kamu tak perlu mencari bunga lonceng lagi."  Akihiko mengira sang ibu sudah tak menyukai bunga lonceng, namun rupanya tidak sama sekali. Sang ibu tetap menyukai bunga lonceng. Akihiko memeluk ibunya dengan erat sambil tersenyum bahagia.

Di gunung, Shino semakin dekat dengan sinar yang ia tuju, diikuti Sousuke dan Shinobu. Shino tiba-tiba saja terjatuh namun berhasil ditahan oleh Sousuke sehingga Shino tidak jatuh ke jurang. Kemudian, Shino, Sousuke, dan Shinobu, melihat ke dalam jurang. Benar saja, bunga lonceng itu tumbuh subur di dalam jurang tersebut dan bunga-bunga itu rupanya roh. Namun yang lebih mengagetkan lagi, bukan bunga loncengnya melainkan sesuatu lain yang ketiganya lihat di dalam jurang.

Hakkenden episode 8 season 2
Yang rambut kuning, itu Shinobu. Shino ya yang di sebelahnya Shinobu. Sang pemuda satu-satunya di gambar, itu Sousuke, dan yang berambut putih itu Akihiko.

Ibu Akihiko membalas pelukan erat anaknya. Kami sudah menepati janji kami. Suara misterius itu muncul dan rupanya itu adalah suara roh bunga lonceng yang ditanam oleh Akihiko. Tiba-tiba, tubuh Akihiko, yang masih dalam pelukan ibunya, masih memeluk erat ibunya, perlahan berubah menjadi pasir.  Sang ayah sangat kaget melihat anaknya berubah menjadi pasir sepenuhnya. Tangan, kaki, badan, kepala, semuanya berubah menjadi pasir. Sang ibu tetap memeluk Akihiko hingga saat terakhir, hingga tubuh Akihiko seluruhnya berubah menjadi pasir. Hingga akhirnya, ibu Akihiko memeluk pakaian Akihiko saja, Akihiko benar-benar lenyap.

Tampak jelas di depan mata tiga orang tersebut, Shino, Sousuke, dan Shinobu, sebuah tubuh kecil penuh luka, tubuh orang yang sangat jelas mereka kenali, berjaket merah dan dililit tumbuhan dengan posisi telungkup, jasad Akihiko. Kenyataannya, Akihiko telah meninggal sejak setahun yang lalu. Memberikan bunga itu pada ibunya roh bunga lonceng itu berbicara di depan Shino, Sousuke, dan Shinobu. Adalah permintaan anak ini.

Huwaaaaaa T_T.
Demi apa, saya nangis senangis-nangisnya pas nonton episode ini. Daleeemmmm, paling dalem mungkin. Yah, hubungannya sama ibu sih ya, berasa menyentuh gitu. Kalian bingung apa yang terjadi dengan Akihiko dan roh bunga lonceng? Emang nggak diceritain di animenya secara langsung, tapi berdasarkan pengetahuan yang saya dapat setelah nonton Hakkenden dari awal, Akihiko telah mengikat kontrak dengan roh bunga lonceng. Ada dua opsi : menjadi seperti Shino, tetap hidup tapi di tubuhnya ada roh murasame dan menjadi eternal young alias nggak tumbuh, tetap di tubuh anak usia 13 tahun meski sebenarnya sudah 18 tahun atau tubuhnya menjadi wadah roh tetapi begitu tujuannya tercapai, tubuh manusianya tetap ada, wadah tubuh yang hidup dan berkeliaran akan lenyap, bukan lenyap, berubah menjadi pasir dan tetap mati seperti yang terjadi pada Akihiko.

Hokeh, sekian tulisan saya tentang episode favorit di Hakkenden. Semoga bermanfaat dan silahkan ambil hikmahnya.

No comments:

Post a Comment