Saturday 28 September 2013

Jangan Jadi Orang Bebal, Jadilah Orang Bijak

Pernah ngerasain bete nggak kepalang karena menghadapi orang bebal? Itulah yang saya rasakan saat ini sama mas pacar.

Oke, kronologi jelasnya, itu privasi ya. Tapi disini akan saya ceritakan karakteristik orang bebal karena telah saya menghadapi orang bebal bersama mas pacar. Supee bebal!!!

Orang bebal maunya menang sendiri

Nah, ini nih. Hal yang paling sering kita semua temui ketika menghadapi orang yang bebal. Kalau yang dia mau sama yang kita mau itu beda, so pasti dia akan berbicara puanjang lebar, lebih panjang dari tembok cina. Apa yang dibicarakan sih sampe sepanjang gitu? Tentunya argumen yang persuasif, berusaha mendoktrin orang lain yang nggak setuju sama dia biar setuju. Oke, intinya memaksakan kehendaknya sendiri tanpa mempertimbangkan perasaan orang lain, yang penting dia dapet yang dia mau. Begitulah orang bebal.

Orang bebal nggak bakal dengan mudah dan ikhlas ngaku dia salah, lebih tepatnya nggak bakal pernah mau mengakui kesalahannya dia

That's right. Pada awalnya dia akan mengatakan bahwa dia akan nerimo dan nggak akan berpikiran macem-macem yang penting masalahnya clear. Biasanya gitu. Tapi ketika kita mulai berbicara tentang kesalahannya, dia akan merasa diserang, bukannya nerimo seperti yang dikatakan sebelumnya. Dengan berbagai alasan tentunya. Kebanyakan memang nggak masuk akal, bahkan nggak nyambung sama topik yang diomongin. Intinya sih untuk menutupi kesalahan dia dan menjaga gengsi juga.

Orang bebal pintar memutarbalikkan fakta, bagaimanapun caranya

Masih berkaitan dengan poin sebelumnya. Ketika dia merasa yang kita bicarakan itu benar dan memang dia yang ada di posisi salah, dia akan mengelak sengelak-ngelaknya. Dia akan menekankan pada kita kalau yang dia lakukan dan katakan itu benar adanya. Apapun. Lalu dia akan memutarbalikkan yang kita katakan padanya, mengaitkannya pada masa lalu, parahnya, bahkan mengungkit hal-hal yang jadi privasi buat kita sebagai senjata sehingga jelaslah yang dia bicarakan benar-benar jauh dari masalah yang sedang dibicarakan. Dengan cara itulah dia memutarbalikkan fakta. Untuk apa? Ya buat apa lagi kalo bukan buat menutupi kesalahan dia. Gengsi jadi hal yang lebih penting daripada harus mengakui kesalahan. Itulah prinsip yang dipegang oleh orang bebal.

Berusaha menjadikan dirinya orang teraniaya demi memenangkan kebenaran yang dia pegang

Well, itu cukup jelas. Dia merasa memang dia salah, memutarbalikkan fakta, dan skak nggak bisa mikir apa-apa, maka dia akan menjadikan dirinya sebagai orang yang paling teraniaya dalam arti berusaha membuat orang berpandangan seperti itu agar dia memiliki pendukung. Kotor? Jelaslah itu cara yang kotor.

Orang bebal sudah pasti orang bodoh, tapi orang bodoh belum tentu bebal

Orang bebal itu pintar. Saking pintarnya sehingga mendekati kebodohan. Kenapa? Orang bebal hanya mengandalkan logika dan kebenaran yang dia pegang (padahal kebenaran yang dia pegang itu belum tentu benar dan diterima oleh lingkungan). Maka dari itu, orang bebal pada dasarnya nggak punya hati yang utuh karena sebagian besar hatinya yang hancur itu bukan dihancurkan oleh orang lain, melainkan dihancurkan oleh sikapnya sendiri yang nggak legowo.

Yang pernah saya hadapi, kurang lebih seperti yang udah saya tulis di atas. Mungkin teman-teman yang lain punya pengalaman yang berbeda dalam menghadapi orang bebal. Menurut saya, setiap orang pada dasarnya punya sifat bebal tapi dalam batas-batasnya. Saya sendiri termasuk orang yang cukup bebal. Tapi semenjak saya ditinggalkan oleh lingkungan karena kebebalan saya itu, akhirnya saya berusaha lebih memahami lingkungan dan lebih memahami emosi orang ketika sedang berhadapan dengan saya. Berusaha lebih berbaur dan mendengarkan orang lain juga. Sifat bebal mungkin tidak sepenuhnya menghilang, tapi kita bisa meminimalisasinya dengan berusaha memahami lingkungan sekitar dan orang lain. Maka dari itu, marilah kita berusaha menjadi orang bijak agar kita bisa dihargai dan diterima oleh lingkungan.

7 comments:

  1. Tak ada yg terlewatkan..smua point ada pada pasangan saya.. hingga kini saya mulai ingin menyerah, karna saya merasa smua sia2...doakan saya kuat ya de'...thanks sdh meluangkan waktu membaca koment saya..:)

    ReplyDelete
  2. Tak ada yg terlewatkan..smua point ada pada pasangan saya.. hingga kini saya mulai ingin menyerah, karna saya merasa smua sia2...doakan saya kuat ya de'...thanks sdh meluangkan waktu membaca koment saya..:)

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. Gimana kalo yg bebal itu adalah istri dari ayah kandung saya (ibu tiri saya) 😢
    Demi ayah saya biarkan dia nikah dg ayah saya meski hati ini ga klik. Dan trnyata semuanya benar. Dia semakin ngaco.

    ReplyDelete
  5. Alamak, bebal gak ad obat nya ternyata, pantas aku baikin makin ngelunjak, di tantang wow makin jd perang! Gmn ini mn pasangan pulaa 😭

    ReplyDelete
  6. BeTuL memang Ngak gampaNg hadapi oranG beBaL, pLease help me menghadapi yang di hati tapi BebaL

    ReplyDelete
  7. Sdh menjadi pelayan tuhan...tapi masih bebal,mengapa?

    ReplyDelete