Monday 14 October 2013

Jawaban

"Apa yang membuat aku dan dia begitu cocok? Aku masih belum bisa membayangkannya," bisikku sambil mengirim pesan kepada sahabatku, Feri. Aku masih ragu, apakah aku memang menutupi perasaanku yang sesungguhnya atau memang semua ini yang kuinginkan? Robi akan tiba dari luar kota 3 hari lagi dan dia akan menemui ayahku, katanya dia akan melamarku. 

Aku senang sekaligus bingung. 

Entah ada apa, namun hatiku justru berat menerima kabar itu. Apa benar ini semua yang kuinginkan? Feri terus mengirimiku pesan untuk mempertimbangkan Arjuna. Arjuna ya? Dia sahabatku. Tapi entah mengapa juga aku merasa dia lebih dari sahabat. Di saat seperti inilah aku harus memilih dan mengambil keputusan dengan tegas. 

Arjuna dan Robi. 

Ibarat seseorang yang mendaki gunung, akankah pendaki itu memilih orang yang tengah berada di puncak atau pendaki itu memilih orang yang selama ini menemaninya kapanpun pendaki itu butuhkan, yang selalu siap dan ada untuk pendaki itu? 

Aku masih gamang. 

Namun dari pengibaratan itu aku mendapat jawaban yang sangat jelas. Kurebahkan tubuh di atas tempat tidur lalu menghela nafas panjang. Ya, tekadku sudah bulat. 

Aku memilihnya, Arjuna. 

"Ruangan ini menjadi saksinya," gumamku pada diri sendiri. Kupejamkan mata kemudian, jelaslah tergambar wajah Arjuna denan senyum cerah menghiasinya. Dan aku pun tertidur lelap.

No comments:

Post a Comment