Monday 7 October 2013

Keresahan Hati Rio

Rio terhenyak. Wanita yang berbaring di sampingnya tiba-tiba tersenyum. Sebuah senyuman hangat yang menenteramkan jiwanya. "Lalu?" tanya wanita itu seraya menggenggam tangan Rio yang sedikit bergetar. Keringat dingin membasahi tangan yang gemetar itu. Wanita itu semakin erat menggenggam tangan Rio. "Apa yang membuatmu resah? Apa yang membuatmu takut seperti ini?" tanya wanita itu lembut. Rio merasakan perasaannya membuncah mendengar kata-kata wanita itu. Rasanya ingin ia ungkapkan seluruh rasa bahagia dan cinta yang ia rasakan pada Lulu, wanita yang berada di sampingnya sejak tadi. Mata Rio mulai panas. Seiring jatuhnya air mata dari ujung mata, Rio menunduk menyembunyikan wajahnya dari Lulu. Tak ingin rasanya Lulu melihat dirinya menangis meski itu tangis bahagia yang hatinya rasakan. "Apakah..," Rio menghela nafas panjang. "Aku memang seperti yang kau mau? Laki-laki yang sesuai dengan harapanmu?" Lulu memejamkan mata. Dalam hati ia berusaha menyusun kata terbaik untuk menjawab pertanyaan kekasihnya itu. Saat Lulu kembali membuka mata, lelaki yang berbaring di sampingnya itu menampakkan wajah resah. Akhirnya Lulu sadar apa yang membuat Rio gelisah. "Kamu adalah hal terbaik yang pernah aku dapatkan. Kamu adalah laki-laki yang melebihi apa yang aku mau. Hanya masalah waktu," Lulu menjawab pertanyaan Rio dengan jujur. "Waktu?" "Ya, waktu. Waktu hingga semua telah siap dan kita berdua bisa bersama selamanya." Rio merasa lega. Ia bahagia mendengar jawaban Lulu. "Kau tak perlu khawatir. Kita akan menghadapi semuanya bersama," kata Lulu lagi. "Kau benar-benar percaya padaku?" Rio memastikan. "Aku selalu percaya padamu."

No comments:

Post a Comment